Senin, 23 Januari 2012

ALTERNATIF PENANGGULANGAN MASALAH SARA

PENGERTIAN SARA
           Berbagai pandangan dan tindakan yang didasarkan pada sentimen identitas yang menyangkut keturunan, agama, kebangsaan atau kesukuan dan golongan. Setiap tindakan yang melibatkan kekerasan, diskriminasi dan pelecehan yang didasarkan pada identitas diri dan golongan dapat dikatakan sebagai tidakan Sara. Tindakan ini mengebiri dan melecehkan kemerdekaan dan segala hak-hak dasar yang melekat pada manusia.  karena mereka hanya menggunakan kekerasa untuk menyelesaikan suatu masalah, sebenarnya tindakan sara tidak akan terjadi kalau tidak ada profokator. misalnya tindakan-tindakan seperti itu biasanya  didasari oleh ada sekelompok orang yang sengaja memerintahkan seseorang untuk melakukan tindakan sara agar keinginannya cepat tercapai
SARA DAPAT DIGOLONGKAN DALAM TIGA KATAGORI :
·         Individual : merupakan tindakan Sara yang dilakukan oleh individu maupun kelompok. Termasuk di dalam katagori ini adalah tindakan maupun pernyataan yang bersifat menyerang, mengintimidasi, melecehkan dan menghina identitas diri maupun golongan.
·         Institusional : merupakan tindakan Sara yang dilakukan oleh suatu institusi, termasuk negara, baik secara langsung maupun tidak langsung, sengaja atau tidak sengaja telah membuat peraturan diskriminatif dalam struktur organisasi maupun kebijakannya.
·         Kultural : merupakan penyebaran mitos, tradisi dan ide-ide diskriminatif melalui struktur budaya masyarakat.

Contoh masalah SARA yang pernah terjadi di Indonesia yaitu:  
Kerusuhan Poso,adalah sebutan bagi serangkaian kerusuhan yang terjadi di PosoSulawesi Tengah yang melibatkan kelompok Muslim dan Kristen. Kerusuhan ini dibagi menjadi tiga bagian . Kerusuhan Poso I (25-29 Desember 1998), Poso II (17-21 April 2000), dan Poso III (16 Mei - 15 Juni 2000).

ALTERNATIF PENANGGULANGAN MASALAH SARA
·         Pertemuan tatap muka pihak-pihak yang berkonflik dengan maksud mengidentifikasi masalah dan memecahkannya melalui pembahasan terbuka.
·         Menciptakan sasaran bersama yang tidak dapat dicapai tanpa kerjasama masing-masing pihak yang berkonflik.
·         Mengabaikan arti perbedaan dengan menekankan kepentingan bersama antara pihak-pihak yang berkonflik.
·         Mengubah struktur organisasi formal dan pola struktural interaksi pihak-pihak yang berkonflik melalui perancangan ulang pekerjaan, pemindahan, penciptaan posisi koordinasi, dan semacamnya.
·         Saling mempercayai satu sama lain
·         Saling memberikan toleransi pendapat dan mudah memaafkan kesalahan
·         Memiliki  jiwa tenggang rasa antar sesama
·         Harus menindak tegas para pelanggar HAM
·         Memberikan perlindungan terhadap kelompok kecil 

Sumber:
http://gudang24.blogspot.com/2012/01/alternatif-penanggulangan-masalah-sara.html

INTEGRASI DAN PERTENTANGAN SOSIAL

1.    Pengertian integrasi
Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration" yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi. Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing. Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :
·         pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu.
·         membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu.
Menurut pandangan para penganut fungsionalisme struktur sistem sosial senantiasa terintegrasi di atas dua landasan berikut :
·         Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus (kesepakatan) di antara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental (mendasar)
·         Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affiliation). Setiap konflik yang terjadi di antara kesatuan sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda (cross-cutting loyalities) dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.
Penganut konflik berpendapat bahwa masyarakat terintegtrasi atas paksaan dan karena adanya saling ketergantungan di antara berbagai kelompok.
Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata sosial
2.    Pengertian pertentangan social
Pertentangan Sosial adalah suatu kegiatan  yang menentang ilmu - ilmu sosial yang biasanya terjadi karena kesalah pahaman.Pertentangan (Konflik) adalah segala macam interaksi pertentangan atau antogonistik antara dua atau lebih pihak. Jenis-jenis Konflik :
a.   Konflik peranan yang terjadi didalam diri seseorang (person-role conflict)
b.   Konflik antar peranan (inter-role conflict)
c.    Konflik yang timbul karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang (intesenderconflict)
d. Konflik yang timbul karena disampaikannya informasi yang  saling bertentangan (intrasender conflict)
Menurut James A.F. Stoner dan Charles Wankel dikenal ada lima jenis konflik yaitu konflik intrapersonal, konflik interpersonal, konflik antar individu dan kelompok, konflik antar kelompok dan konflik antar organisasi.

3.    Contoh Kasus.
Bima, Nusa Tenggara Timur, terjadinya pertumpahan darah karena adanya perselisihan antara warga dengan perusahaan pertambangan yang akan membuka lahan pertambangan di wilayah tersebut namun di tolak oleh masyarakat di wilayah tersebut.

MEMBANGUN AKTIF PERAN GENERASI MUDA DAN MAHASISWA DALAM PENEGAKAN KEPEMIMPINAN YANG IDEAL

Dunia memasuki abad ke-21 atau milenium III ditandai dengan perubahan fundamental pada berbagai sisi kehidupan manusia, terlebih kemajuan di bidang transportasi, telekomunikasi, ilmu pengetahuan dan informasi yang  membuat hubungan antar-manusia menjadi lebih dekat. Keadaan ini di sebut dengan globalisasi, yaitu ketika dunia menjadi sebuah desa global (global village) yang memperpendek jarak dan interaksi manusia di berbagai belahan bumi. Namun keadaan ini tidak selamanya menguntungkan, menurut Sosiolog Anthony Giddens, globalisasi  menjadi masa depan yang dihadapi bersama penuh dengan ketidakpastian, perubahan ini adalah sesuatu yang tak bisa dihindarkan bahkan cenderung berkembang menjadi suatu gejala baru yang penuh dengan kontradiksi, konflik maupun pembalikan arah, sehingga membuat hari depan akan penuh dengan kejutan.
Didalam suatu Negara tentunya terdapat seorang pemimpin yang memimpin bangsanya kearah perkembangan bangsa yang makmur,sejahtera, aman, dan sesuai dengan kebutuhan rakyat.  Demi penegakan suatu kepemimpinan yang adil dan ideal tidak cukup hanya dengan seorang pemimpin semata. Tentunya ada lembaga-lembaga tertentu yang ikut berperan serta dan didalam suatu Negara tentunya juga dibutuhkan suatu peran terpenting dari generasi muda dan mahasiswa dalam penegakan suatu kepemimpinan yang ideal di dalam tubuh bangsa tersebut.
Salah satu pembinaan pembangunan generasi muda  yang tangguh dan cerdas  serta menjadi seorang pemimpin yang ideal  diantaranya dilakukan melalui pendidikan, dimana dengan pendidikan seseorang akan mendapat berbagai pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang berdasarkan UndangUndang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang sistem pendidikan nasional yang menyebutkan bahwa: “ Pendidikan nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembang potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab “.
Sekarang ini banyak generasi muda yang kurang berjiwa nasionalisme terhadap  bangsanya. Mereka cenderung melakukan hal-hal negatif, seperti tawuran antar pelajar, meminum minuman beralkohol, memakai narkoba dan sebagainya. Namun, ketika sebagaian generasi muda lebih suka dengan gaya konyol, merusak dan tidak mendidik, masih ada generasi muda yang mau bertanggung jawab sebagai penerus bangsa yang berprestasi dan patut dibanggakan. Generasi muda inilah yang patut untuk menjadi pemimpin yang ideal yang mengharumkan bangsa dan negaranya dengan prestasi-prestasi yang diraihnya.Generasi muda tersebut tidaklah tunggal dan statis,  aspirasi dan keinginan mereka bisa saja berkembang seiring perjalanan hidup meraka.Sebagaian generasi muda merasa  bahwa kebijakan pembangunan yang berlangsung sekarang ini telah menempatkan mereka pada posisi yang diperlakukan secara tidak adil, alias diskriminasi, generasi muda merasa bahwa hukum telah diberlakukan secara tidak sama. Buat orang kaya dan berpunya, hukum bisa terasa lunak, sementara buat mereka yang miskin dan tak berpunya apa-apa hukum diperlakukan secara keras.
Pada masa reformasi ini generasi muda dan mahasiswa perlu mempersiapkan diri  sebaik-baiknya dalam membangkitkan kembali nasionalisme yang akan datang. Generasi muda dan mahasiswa perlu mewujudkan semangat nasionalisme yang bersifat humanis dan dapat menjadi rekan sejawat demokrasi. Jika dulu nasionalisme generasi muda diarahkan untuk melawan penjajahan, akan tetapi nasionalisme diposisikan secara proporsional dalam menyikapi kepentingan global, dan kepentingan negara.
Generasi muda dan mahasiswa indonesia harus mencermati secara kritis realistis kepentingan  global terhadap indonesia, degradasi nasionalisme dapat dijawab melalui strategi kebudayaan dari berbagai etnis dan suku sebagai landasan dalam melakukan modernisasi ala indonesia. Generasi muda di semua daerah dituntut agar tidak mengedepankan kepentingan yang bersifat kedaerahan dengan begitu kesejahteraan dapat diciptakan secara bersama-sama. Hal tersebut merupakan tugas dan tanggung jawab generasi muda saat sekarang ini, yaitu menciptakan kesejahteraan dan keadilan yang diperjuangkan secara bersama-sama. Membangun Generasi muda yang Progresif, Agamis dan Nasionalis dapat dikatakan berhasil jika meningkatnya partisipasi generasi muda dalam lembaga sosial kemasyarakatan dan organisasi kepemudaan, terbentuknya peraturan perundang-undangan yang mengatur dan menjamin kebebasan generasi muda untuk mengorganisasikan dirinya secara bertanggung jawab, meningkatnya jumlah wirausahawan muda, meningkatnya jumlah karya, karsa, dan apresiasi generasi muda di berbagai bidang pembangunan, menurunnya jumlah kasus dan penyalahgunaan Narkoba oleh generasi muda serta meningkatnya peran dan partisipasi generasi muda dalam pencegahan dan penanggulangan Narkoba, menurunnya angka kriminalitas yang dilakukan generasi muda.
Masa depan bangsa dan negara menjadi tanggung jawab generasi muda, remaja dan pemuda (termasuk juga pemudi). Jika mereka berkembang dengan peningkatan kualitas yang semakin membaik besar harapan kebaikan dan kebahagiaan kehidupan bangsa dapat diharapkan. Namun jika terjadi sebaliknya, maka keadaan saling menuding dan menyalahkan tidak dapat dihindarkan sedang permasalahannya semakin nyata dan semakin parah.
Hal tersebut tentu saja menunjukan bahwa peran generasi muda dan mahasiswa sangatlah penting dalam penegakan kepemimpinan yang Ideal dalam suatu Negara. Seperti yang telah diketahui bahwa Kepemimpinan merupakan setiap tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk mengkoordinasi dan memberi arah kepada individu atau kelompok lain yang tergantung dalam wadah tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Membangun Aktif Peran Generasi Muda dan Mahasiswa dalam Penegakan Kepemimpinan yang Ideal merupakan suatu kegiatan yang tidak bisa dipungkiri atau ditolak  keberadaannya. Karena generasi muda dan mahasiswa merupakan salah satu bagian tubuh terpenting dalam penegakan suatu kepemimpinan yang Ideal dalam berbangsa dan bernegara.
Masa depan bangsa dan negara menjadi tanggung jawab generasi muda, remaja dan pemuda (termasuk juga pemudi). Jika mereka berkembang dengan peningkatan kualitas yang semakin membaik besar harapan kebaikan dan kebahagiaan kehidupan bangsa dapat diharapkan. Namun jika terjadi sebaliknya, maka keadaan saling menuding dan menyalahkan tidak dapat dihindarkan sedang permasalahannya  semakin nyata dan semakin parah. Oleh sebab itu, generasi muda merupakan asset masa depan bangsa dan negara dan mahasiswa sebagai garda depan dari sekumpulan manusia intelektual yang akan bermetamorfose menjadi penerus tombak estafet pembangunan disetiap Negara, dengan intelegensinya diharapkan bisa mendobrak pilar-pilar keterpurukan suatu negara dalam mencari kesempurnaan kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga mereka memiliki peran yang cukup penting dalam penegakan kepemimpinan Ideal.


Rabu, 11 Januari 2012

aku memilihmu

aku memilihmu ..
untuk menemaniku dikala siang tak bermentari..
saat malam tak berbintang..
agar dapat terangiku dengan senyuman..

aku memilihmu..
saat terik sinar matahati menyengat & membakar..
ketika bulan sabit/purnama..
untuk temaniku menyusur dunia..

aku memilihmu..
dengan hati yang tak memilih waktu..
sepenuh cinta tanpa masa.
semenjak harap masih mendengung hampa..!!!
aku memilih kamu..

ainenk.

buktikan kita bahagia.. !!!

sehitam langit diangkasa yang mendung memurungkan bumi..
tak putik ke massa yang lalu.menorehkan luka dalam hati..
kekasih yakini cintaku disinilah cintaku berlabuh, perjalanan pencarian jawaban berakhir berlabuh dihati mu..
rujuklah bila kita berpisah dan selamanya kita harus bersama.