Budaya
adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari
banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat,
bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga
budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak
orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang
berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan
perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya
adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan
luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur
sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Dalam
sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa
walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia
menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan
mengatur manusia agar sesuai dengannya.
Dari
sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara
dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai diaektis,
maksudnya saling terikat satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui
3 tahap yaitu:
A.Eksternalisasi,
proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
Melalui eksternalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia.
B.Obyektivasi,
proses dimana masyarakat menjadi realisasi obyektif, yaitu suatu kenyataan yang
terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat
dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku
manusia.
C.Internalisasi,
proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia
mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik,
sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
Setiap
manusia memiliki kebudayaan yang berbeda-beda itu di sebabkan mereka memiliki
komunitas tersendiri di wilayahnya, sehingga apabila kita amati manusia di
belahan dunia manapun memiliki kebudayaannya masing-masing tak terkecuali di
indonesia yang memiliki banyak keberagaman budaya.
Perbedaan
kebudayaan ini sangatlah wajar karena perbedaan yang dimiliki seperti :
1.
Faktor adat istiadat
Faktor
adat istiadat adalah nilai tidak bersifat universal artinya tidak untuk setiap
masyarakat/kelompok menerima nilai tersebut, sehingga nilai antara suatu daerah
dengan daerah lainya berbeda-beda.
2.
Faktor agama
Faktor
agama adalah faktor yg paling mempengaruhi norma dan nilai , karena di setiap
agama berbeda pantangan dan ibadah nya.
3.
Faktor lingkungan (tempat tinggal)
Faktor
lingkungan adalah faktor lingkungan pun berperan dalam pembedaan nilai dan
norma setiap daerah / tempat masing”.
4.
Faktor kebiasaan
Faktor
kebiasaan adalah faktor yg d pengaruhi oleh sering tidak nya orang itu
melaksanakan suatu pekerjaan.
5.
Faktor tradisi/ budaya
faktor
budaya adalah budaya di dlam suatu masyarakat/kelompok berbeda-beda, begitu pun
juga norma dan nilai di dlam suatu masyarakat berbeda-beda, jadi hubungan
antara buda dan nilai yaitu suatu norna di dalam suatu masyarakat memiliki
perbedaan masing-masing.
6.
Faktor Suku
Suku-Suku
Di Indonesia Bermacam-Macam Ada Suku Sunda, Jawa , Minang Dan Lain-Lain.Setiap
Suku Memiliki Suatu Nilai Dan Norma Yang Berbeda-Beda
Sumber
: